Text
Seroja
pengalaman seorang wartawan dari medan tempur Timor-Timur
Buku ini diterbitkancatas dasar pengalaman pribadi saya sebagai Wartawan Kantor Berita "Antara" mengikuti operasi "Seroja"
di Timor-Timur dari Oktober sampai dengan Desember 1975.
Saya merasa mendapat penghargaan dan kepercayaan, serta tentu kesempatan terbaik bertugas di wilayah yang sedang bergolak dan cukup dama (400 tahun lebih) menderita di bawa tekanan dan kekejaman penjajah Portugis (Portugal) itu.
Waktu bertugas di Timor-Timur itu saya menggantikan rekan
L.J.A. Pattirawane Wartawan senior Kantor Berita "Antara" yang sukses melaksanakan tugasnya selama dua bulan lebih.
Selanjutnya ketika situasi semakin gawat saya bersama
Djumaryo Wartawan "Berita Yudha" dan Hendro Subroto, Maraden
Tampubolon serta Ucin Nusirwan ketiganya juru kamera/Wartawan
TVRI mengikuti jalannya operasi di Timor-Timur itu sampai saat pendaratan ampibi di kota Dili pada 7 Desember dan Baucau pada
10 Desember 1975.
Catatan-catatan yang saya tuangkan dalam buku "Seroja" ini didukung oleh catatan-catatan yang ada dalam buku "Integrasi" yang disusun oleh Bapak Soekanto (Penerbit Yayasan Parikesit 1976) dan buku "Saksi Mata Perjuangan Integrasi Timor-Timur" yang disusun oleh rekan Hendro Subroto (Penerbit Pustaka "Sinar Harapan" 1996).
Apa-apa yang saya ketengahkan dalam buku ini lebih terbuka dan lebih lengkap/rinci dibanding dengan catatan saya dalam buku
"Catatan Seorang Wartawan" yang terbit di Palu pada Nopember 1996
(Penerbit "Eko's).
No other version available