Text
Gathuk Masihkah Kita Percaya Logika
Bagaimana Anda menghubungkan peristiwa-peristiwa kebetulan yang menghampiri? Gathuk menjadi semacam universal adapter yang mampu membingkai rangkaian kebetulan dan memberinya makna.
Ketika Noni Fadhilah mengandung anak pertamanya, dia keranjingan membaca buk dan artikel mengenai down syfrome, yaitu situasi penyimpangan kromosom ke-21 sehingga seorang anak mengalami pertumbuhan yang lebih lamban dari anak seusianya. Noni juga menaruh perhatian yang kuat ketikamelihat seorang ibu menyuapi anaknya di sebuah foodcourt dan ibu yang lain memarahi anaknya di sebuah supermarket di Jakarta. Sang anak tidak diperhatikan adalah anak dengan down syndrome. Namun ketika Noni melahirkan Zeina yang memiliki kromosom ke-21 yang berbeda alias down syndrome. Noni masih belum bisa menerima keadaan yang dihadapinya. Barulah ketika dia didatangi oleh sekelompok anak-anak kecil yang meminta uang receh di Masjidil Haram sewaktu menjalan Umrah, Non tersadarkan. Salah satu dari anak kecil itu, yang duduk dipangkuannya, dan kemudian mencium pipinya, adalah anak dengan down syndrome.
Putu mengulas bagaimana kita kehilangan teknologi gathuk. Tapi sebaliknya, beberapa orang terpilih yang ada di sekitar kita, begitu mudah menemukan dan mengambil manfaat dari gathuk. Apa yang dilakukan oleh kelas terpilih ini? Bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka? Buku ini mungkin akan memberikan Anda gambaran berbeda, semacam peta yang kontroversial buat kita kelas mayoritas dalam menyingkapi sedikit rahasia kehidupan kita. Buat kelas terpilih, kita sementara berenang di lautan kebetulan.
Riset belakangan ini membuka banyak hal yang semula tidak dimengerti secara logika dan dianggap sebagai faktor kebetulan, atau nasib."
- Prof. Dr. Ir. Maggy Thernawidjaja Suhartono, Pakar Biokimia dan Enzim, Institut Pertanian Bogor.
No other version available