Text
Kuasa Ramalan : Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785 - 1855 (Jilid 1-3)
Dalam kurun lebih dari dua dasawarsa (1808-1830) tatanan lama Jawa dihancurkan dan sebuah pemerintah kolonial baru didirikan - suatu peristiwa yang mendorong kekuatan identitas kembar, Islam dan kebangsaan Jawa, ke dalam suatu perseteruan sengit dengan gelombang imperialisme yang dibawa oleh gubernemen Hindia Belanda. Dikenal sebagai Perang Jawa (1825-1830), perseteruan itu berakhir dengan kekalahan dan pengasingan Diponegoro. Pasca perang itulah lahir suatu zaman baru di Nusantara, zaman kolonial, yang berlangsung hingga pendudukan militer Jepang (1942-1945)
Pangeran Diponegoro (1785-1855), seorang mistikus, muslim yang saleh dan pemimpin perang suci melawan Belanda antara 1825 dan 1830, adalah pahlawan nasional tersohor dalalm sejarah Indonesia. Meskipun demikian, sejauh ini belum ada biografi yang utuh tentang kehidupan sang Pangeran yang menggunakan sumber Belanda dan Jawa untuk melukiskan hidup pribadinya. Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855 adalah buku pertama yang menggunakan babab dan arsip kolonial Belanda dan Inggris sebagai tulang punggung.
Buku ini, disusun dalam kurun sekitar 30 tahun, bertutur tentang riwayat hidup Diponegoro dengan latar pergolakan akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, ketika kekuatanimperialisme baru Eropa melanda Nusantara seperti tsunamai Asia. Dengan runtut dan rinci penulis mengungkap rahasia tokoh sejarah yang penuh teka-teki dan karisma itu: sosok yang mengakui kelemahanna sebagai penggemar perempuan, tapi juga gagah berani dan blak-blakan menghadapi kekejian kolonial - seorang pelopor kemerdekaan yang penuh paradoks.
Peter Carey, sebelumnya adalah Laithwaite Fellow dalam Sejarah Modern pada Trinity College, Oxford, telah melakukan studi seumur hidup tentang Pangeran Diponegoro dan awal abad kesembilan nelas Jawa. Di antara karyanya adalah Babad Diponegoro: An account of the Outbreak of the Java WAr, 1825-1830 (1981); Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 1785-1855 (2014); dan Inggris di Jawa, 1811-1816 (2017). Dia adalah satu di antara sejarawan Inggris terkemuka dalam pengkajian sejarah Asia Tenggara dan telah menerbitkan buku mengenai Birma (Myanmar) dan Timor-Timur.
No other version available