Text
Aku Klik maka Aku Ada: Manusia dalam REvolusi Digital
Gawai yang kita pakai ternyata juga memakai kita. Kita tidak hanyamelihat, tapi juga dilihat , dan entah sadar atau tidak, kita mendefinisikan diri, orang lain, dan dunia lewat sirkulasi pesan di dalamnya. Komunikasi digital telah menjadi kondisi baru manusia. Selamat tinggal komunikasi konvensional, dan selamat datang dalam revolusi difital. tidak ada desing peluru dan kucuran darah. Yang ada hanya bunyi 'klik'. Lewat suara yang hampir senyap dan cenderung diabaikan itu, dunia berubah lebih cepat daripada revolusi sebelumnya. Di era digital ini filsafat perlu mengajukan pertanyaan baru.
Siapakah manusia di era digital?
Mengapa kebenaran bisa menjadi tidak benar ketika media sosial menjadi corong fanatisme dan kebencian?
Di mana keindahan, ketika karya seni diviralkan sebagai pesan?
Bagaimana bijak dan bajik di jagat digital?
Buku ini mengajak merenung untuk mencari jawaban atas pertanyaan itu. Penulis mencerna ulang dan melibatkan pandangan beberapa filsif untuk menghadapi realitas baru komunikasi digital. Tujuannya jelas, yaitu agar kita bersikap kritis dalam dunia digital.
Setelah membaca buku ini Anda akan memandang smartphone, PC, laptop Anda secara berbeda. Mereka bukan sekadar alat, melainkan mewujudkan made of being kita yang baru. Aku klik maka aku ada. SAat ini seolah tidak ada yang lebih pasti daripada itu.
Prof. Dr. Budi Hardiman, Guru besar filsafat pada Universitas Pelita Harapan. Penulis buku filsafat dan penceramah publik. Buku ini adalah karyanya ke-13.
No other version available