Text
Benny Moerdani, Profil Prajurit Negarawan
Jurnalis Independen: Itulah keyakinan Leonardus Benyamin Moerdani, seorang prajurit yang tidak pernah sekejap pun mengingkari tanggung jawab kebangsaannya sebagai patriot sejati. Benny Moerdani, begitu ia biasa dipanggil, memang sosok tentara yang profesional, dalam sikap dan tindakannya memberi penegasan bahwa pengabdian kepada bangsa dan negaranya tidak pernah ada batas akhirnya.
Pada suatu pagi sambil minum kopi di lobi sebuah hotel kami berbicara soal-soal pribadi. '"Har, sebagai orang minoritas, kita harus kerja ekstra keras agar dapat pengakuan sewajarnya," kata beliau. Apa ini suatu obsesi ataukah motivasi, tidak pernah saya telusuri.
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya…" (2 Tim 4:7-8).
Kutipan ayat suci Injil ini agaknya baik menjadi pembuka obituari Pak Benny sesuai dengan yang diimaninya. Dan, dalam hal ini seiring pula dengan pesan orang-orang tua agar kita yang hidup bersedia mendem jero, mengubur dalam-dalam, sanak dan kadang atau siapa saja yang meninggal beserta seluruh kesalahannya, maka yang tertinggal di antara kita pun gondo arum, bau wangi.
No other version available