Text
H. Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang, Jihad, dan Pluralisme
"Sebagaimana halnya Hatta kemudian, Salim adalah pembela yang gigih terhadap sistem sosialisme plus Tuhan. Tetapi Salim menyadari betapa terbelakangnya pemikiran para ulama dalam menghadapi masalah-masalah besar sebagai realitas zaman yang berubah dengan cepat ......."
- Ahmad Syafii Maarif.
"Haji Agus Salim menempatkan perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara merdeka dalam kerangka pengabdian dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa ....... Maka sebagai insan beragama sudah seyogygnya negara sebagai ciptaan manusia disubordinasikan permasalahannya pada agama dan lebih khusus pada kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa."
- Emil Salim.
"Agus Salim dan para Bapak Bangsa lainnya unggul dalam pemikiran dan kecendekiawanan. Tokoh-tokoh itu dalam pemikiran dan pemahaman masalah-masalah besar kemasyarakatan tidak kalah dari para suku bangsa dan negara masa itu."
- Jakob Oetama.
"Ketika berpolitik adalah soal "panggilan", entah dorongan idealisme nasionalistis, entah hanya pantulan dari hasrat batin lillahi ta'ala, adalah saat-saat ketika Salim bukan saja ikut terlibat, tetapi dengan sadar mengikatkan dirinya ke dalam partai politik, sebuah organisasi sukarela yang membuat batas hipotetis dengan mereka yang berada di luarnya."
- Taufik Abdullah.
No other version available