SMA KOLESE GONZAGA

  • Home
  • Librarian
  • Librarian Login
  • e-Koleksi
    Buku KEMDIKBUD Buku digital PERPUSNAS perpustakaan BANK INDONESIA
    Jurnal
    Perpustakaan Nasional Universitas Indonesia Universitas Gadjah Mada Universitas Katolik Parahyangan
    Tautan
    Perpustakaan Nasional Instagram Perpustakaan Gonzaga
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of La Galigo 3 Menurut Naskah NBG 188
Bookmark Share

Text

La Galigo 3 Menurut Naskah NBG 188

Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa - Personal Name; Nurhayati Rahman - Personal Name; Salim, Muhammad - Personal Name;

Kisah ini diawali ketika We Datu Sengngeng hamil dan melahirkan kembar emas, yaitu We Tenriabeng dan Sawerigading inilah tokoh utama dalam La Galigo yang kelak kisahnya dipenuhi dengan petualangan laut.

Seperti diketahui, hampir semua episode La Galigo mengusung tema utama pelayaran dan perantauan. Tema ini mengandung budaya maritim, yang mengajarkan kepada manusia tentang banyak hal, antaralain, sikap egalitarian, keterbuakaan, musyawarah, menghargai perbedaan, dan independen.

Hamba sahaya yang hina-dina seperti yang ditemukan dalam kisah-kisah kuno lainnya hampir-hampir tak ditemukan dalam naskah La Galigo, bahkan mereka diberi gelar khusus yang mempunyai kedudukan yang tinggi dalam kebudayaan Bugis yakni Bissu Patudang.

Hubungan dengan berbagai negeri dan negara dibangun atas dasar saling pengertian dan saling menghargai, baik di Nusantara maupun di dunia.

Hubungan antara laki-laki dan perempuan berlangsung setara, independen, simbiosis, dan negosiasi tanpa ada dominasi antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini terlihat ketika Sawerigading bertemu, bercinta, dan bertunangan dengan Senrima Wero di iistana Tanra Tellu di Boting Langiq (kerajaanlangit). Keduanya saling jatuh cinta namuna atetap berpijak pada keyakinan dan prinsip yang mereka anut tanpa saling memaksakan kehendak antara keduanya. Senrima Wero mencintai SAwerigading , tapi dengan syarat harus tetap tinggal di kerajaan langit, sementara Sawerigading bertahan untuk menikahi Senrima Wero dan membawanya turun ke dunia tengah (Ale Lino). Meski keduanya saling mencintai, tapi keduanya tidak bisa menyatu karena perbedaan prinsip tersebut, akhirnya mereka sepakat untuk berpisah.

Sistem perkawinan dalam La Galigo adalah negosiasi, bila laki-laki lebih tinggi derajat kebangsawanan dibanding perempuan, maka perempuanlah yang mengadakan pesta dan mengawini laki-laki, sebaliknya bila perempuan lebih tinggi derajatnya dari laki-laki, maka laki-lakilah yang mengadakan pesta dan menikahi perempuan.

Hubungan yang seimabang itu tetap berlangsung,s ampai sesudah menikah. Keseimbangan, antara dunia langit (Boting langiq) dan dunia bawah laut (Peretiwi) diantarai oleh dunia tengah yakni bumi manusia (Ale Lino) yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan antara dunia atas dan dunia bawah laut. Dan pengarang La Galigo begitu apik dan sempurna mengadopsi keharmonisan alam ini secara makro ke dalam hubungan manusia secara mikro, termasuk dalam hubungan intim antara laki-laki dan perempuan dengan balutan bahasa halus dan simbolik tanpa kesan eksploitasi bahasa seksualitas dan porno. Kisah purba dalam La Galigo lahir melampau zamannya, di dalamnya menggambarkan tentang jiwa-jiwa petualang, bebas, dan merdeka dari negeri para pemberani. Cinta , romantisme, dan erotisme diramu dengan sempurna melebihi kisah-kisah seperti Kama Sutera dan Lontaraq Assikalibiningeng.


Availability
#
Library Gonzaga (R. Sirkulasi) 899.2264 LAG
B0015947
Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
899.2264 LAG
Publisher
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia., 2017
Collation
xvi, 618 p.; ilus.; 24 cm
Language
ISBN/ISSN
978-602-433-476-5
Classification
899.2264
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
Cet. 1, 2017
Subject(s)
Kesusastraan
kesusastraan Makassar
Specific Detail Info
Edisi kedua, cetakan pertama YAyasan Pustaka Obor Indonesia bekerja sama dengan Yayasan La Galigo Indonesia, KTTLV-JAkarta dan Universitas Hasanuddin, Makassar, Juli 2017.
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments

You must be logged in to post a comment

SMA KOLESE GONZAGA
  • Information
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Gonzaga Senior High School has been founded since 1987 and directed by Jesuits of Indonesia Province.
As a product of Jesuit education, Gonzaga College prioritize Competence, Conscience, Compassion, and Commitment for our students.
We appreciate the individual gifts of each student and challenge them to share those gifts with our school community and the world beyond.

“Ad Maiorem Dei Gloriam” is our motto.
Welcome to Gonzaga College! We encourage our students to be men and women for others as a part of preparing the future leaders.


Telp. (021) 7804986
Email : perpustakaan@gonzaga.sch.id


© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search
Where do you want to share?