Text
Rambu-Rambu yang Diabaikan
Krisi ekonomi yang mendera Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berkembang menjadi krisis multidimensi yang meluluhlantakkan bank-bank, perusahaan, hingga mungkin bangkrutnya negara. Sebenarnya hal ini tidak akan terjadi bila rambu-rambu ekonomi dipatuhi. Sudah sejak lama diingatkan bahayanya akumulasi penumpukan utang luar negeri. Serta diingatkan pula agar segera mengurangi beban utang, dan mengisi kebutuhan cadangan devisa lewat arus masuk investasi asing. Ternyata rambu-rambu ini diabaikan, bahkan bisa dibilang kita tidak acuh dengan sinyal-sinyal yang membahayakan tersebut.
Artikel Tony Prasetiantono memperlihatkan bahaya ekonomi lewat posisi rupiah yang selalu bergejolak dari tahun ke tahun. Walaupun pemulihan ekonomi sudah terjadi, Tony juga memperingatkan kerapuhan dalam struktur perekonomian Indonesia. Tujuannya bukan menakut-nakuti keadaan tetapi membuat kita untuk benar-benar berubah.
No other version available