Text
Majapahit Milenia (Ilustrasi Putu Sutawijaya)
Ketika Majapahit jatuh pada abad ke-15 Masehi, dua abdi, Banca dan Naya, sebelum mohsha mengeluarkan sumpah bahwa keduanya akan menitis pada individu terpilih, dari masa ke masa. Lalu, pada abad ke-21, mereka menitis ke dalam diri seorang pendongeng yang hidupnya luntang-lantung tanpa tujuan, hobinya berziarah dari candi ke candi. Diterangi dua roh tadi, pendongeng ini menguak misteri jatuhnya Majapahit berikut imajinasi berbangsa dari kerajaan besar itu yang juga terus hidup dari masa ke masa.rnrnBRE REDANA , lahir 27 November 1957 di Salatiga, Jawa Tengah, pernah menjadi wartawan Kompas (1982-2017). Menandai saat pensiunnya, tanggal 29 November 2017, ia meluncurkan novel berjudul Koran Kami with Lucy in the Sky. Itu dia anggap semacam 'penutup' dari suatu episode yang berhubungan dengan pekerjaan jurnalistik - suatu dunia dengan idealisme untuk menemukan kebenaran melalui fakta. Episode selanjutnya adalah keyakinan, bahwa kebenaran tidak selalu tercermin melalui fakta. Kesunyatan, kadang tersembunyi dalam cerita, legenda, dongeng, mitologi dan semacamnua. Itulah babak baru dunia kepenulisan BRE.rnrnPUTU SUTAWIJAYA lahir 27 November 1970 di Desa Angseri, Baturuti, Tabanab, Bali. Setelah tamat Sekolah Menengah Seni Rupa di Batu Bulan, Gianyar, Bali, dia melanjutkan pendidikan di Institut SEni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1991-1998). Putu, dengan karya-karya yang berkecenderungan ekspresif memiliki posisi khusus dalam dunia seni rupa kontemporer Indonesia. Ia berpameran baik di dalam maupun di luar negeri, dan menerima sejumlah penghargaan seni rupa. Bersama istrinya, Vi Mei Yei, dia kini mengembangkan Sangkring Art Space di daerah Bantul, Yogyakarta. Pasangan ini dikaruniai empat putra-putri.
No other version available