Text
Memoar Sidarto Danusubroto Ajudan Bung Karno: Sisi Sejarah yang Hilang Masa Transisi di Seputar Supersemar
Lahir di Padeglang 11 Juni 1926, Sidarto Danusubroto hidup pada tiga zaman yang masing-masing mengutakamakn idelaisme, kekuatan dan uang. Bersekolah di Yogyakarta, ia masuk PTIK tahun 1955 dan kemudian melanjtukan pendidikan kepolisian ke AS tahun 1964/1965.rnrnIa menjadi ajudan Presiden Soekarna saat peralihan kekuasaan pasca Supersemar yang berdampak kepada interogasi yang dialaminya empat tahun, Setelah terhambat sekian lama, antara lain, 7,5 tahun menjabat kolonel, secara perlahan ia meneruskan karier kepolisisan bahkan sempat dua kali menjadi Kapolda. Setelah pensiun ia bergerak dalam bidang swasta dan peralihan kekuasaan tahun 1998 membawanya ke ranah politik sebagai anggota DPR selama tiga periode. rnrnSisi Sejarah yang hilang sebetulnya ungkapan eufisme bahwa telah terjadi manipulasi sejarah yang perlu dijenrnihkan kembali. Soekarno dijatuhkan dan perannya direduksi dalam sejarah Indonesia. Mengungkapkan "sisi sejarah yang hilang" tidak lain dari memberikan tempat yang tepat dan layak bagi Bung Karno.rnrnSidarto Danusubroto menjadi saksi bagaimana buruknya tindakan pemerintah terhadap seorang Presiden yang masih menjabat walaupun de facto sudah nonaktif. Soekarno tidak pernah diputuskan menjadi tahanan kota bahkan tahanan ruman"
No other version available