Text
Kawitan Kumpulan Puisi
Dalam puisinya, penyair ini membiarkan alusi menjadi alusi, tidak ketakutan kemudian menjadikannya sekadar catatan kaki, atau malah tergoda menjadikannya bahan pamer. Di sana-sini juga muncul mepati sosial yang dideskripsikan dengan lembut. Pengendapan emosi, intensitas, dan kesubliman merupakan kekuatan manuskrip ini disamping kemampuan berbahasa yang baik. (Dewan Juri Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Keseneian Jakarta 2015)rnPuisi-puisi karya Purnama selalu bagai jalan yang berkellok yang ditumbuhi beragam tanaman hias di kanan-kirinya. Pada setiap kelokan kita menemukan kejutan, yang membawa kita pada pemadangan mengagumkan. (Putu Fajar Arcana, Redaktur Budaya Kompas Minggu, penyair, dan cerpenis)
No other version available