Text
SASI DI INDONESIA TIMUR
Subdit Verifikasi dan Perumusan Nilai pada tahun 2013 selain menerbitkan buku Verifikasi Nilai Budaya Agraris juga menerbitkan buku Verifikasi Nilai Budaya Bahari. Buku yang ditulis oleh Haliadi Sadi, S. S, M. Hum; Drs. Syakir Mahid, M. Hum; dan Wilman D. Lumanginom S. Pd ini mengambil tema SASI khususnya di Indonesia Timur.rnrnVerifikasi sebagai salah satu bentuk kegiatan pemeriksaan tentang benar tidaknya atau pembuktian kembali dengan cara mengecek melalui sumber sekunder, dokumen, wawancara, maupun sumber dokumen. Pembuktian adanya sasi laut di Kabupaten Banggai Kepulauan dikenal dengan nama “Motooli Sabangan” (Menjaga Laut) dan “Pongonusi” (doa selamat laut) di Kabupaten Kepulauan Aru dikenal dengan nama “Tamba Roro” (Sasi Laut) dan “Kalorang” (pesta laut) di Kabupaten Raja Ampat dikenal dengan nama Sasi dan atau “Kabrut” (Sasi Laut).rnrnSasi laut sebagai salah satu bentuk peradaban dan kebudayaan masyarakat Indonesia Timur tentang ritual menutup dan ritual membuka sumber daya alam laaut dalam waktu tertentu yang disepakati dalam musyawarah adat. Ritual sasi laut terbukti dalam pesta Kalorang di Aru yang masih asli, pesta Kabrut di Raja Ampat yang dikembangkan dalam bentuk Perdes (Peraturan Desa di Sawing Rai) dan Perda (Peraturan Daerah tentang Parimanta dan Ikan Hiu di Raja Ampat), dan pesta pongonusi di Banggai yang mulai hilang. Buku tentang Sasi di Indonesia Timur ini akan menjadi bahan penting dalam mempelajari tradisi kebaharian di Indonesia Timur, Indonesia dan Asia Tenggara. Selamat membaca
No other version available