Text
Makna Cinta: Menjadi Autentik dengan Mencintai Tanpa Syarat Menurut Soren Kierkegaard
Melalui buku ini pengarang memandu kita untuk menjelajah belantara cinta yang begitu luas dan mengajak kita untuk mengubah komunitas tembok menjadi kkomunitas tanpa tembok. Pemikiran Kierkegaard, filsuf asal Denmark yang dijuluki bapak eksistensialisme menjadi pijakan untuk menghidangkan bagi kita revolusi cinta: dari cinta yang preferendial kepada cinta yang tak bersyarat. Penulis membawa kita menjelajah dunia filsafat untuk melakukan refleksi dan reintrospeksi.
Apa artinya "menjadi autentik"? Mengapa itu penting untuk hidup kita sebagai manusia? Apa kaitannya dengan "mencintai tanpa syarat"? Buku yang mengambil inspirasi hidup dari filsuf eksistensialis Soren Kierkegaard ini, memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Di tengah maraknya budaya meniru gaya hidup para artis pop dan mengikuti fashion terkini, buku ini menawarkan alternatif pilihan yang tepat, kendati sulit, untuk menjadi diri sendiri. BAnyak orang kehilangan jatidiri karena ingin selalu tampil trendy dan sangat takut disebut jadul.
- Prof. Dr. J. Sudarminta, SJ. Direktur Program Pascasarjana SATF Driyarkara.
Cinta iatu kekal. MEskipun ;begitu cinta mengalami metamorfosa. Dalam proses metamorfosa, cinta tidak bebas dari ekses, yakni cenderung menambah-nambahkan atau menjadi semacam dramatisasi. Cinta menjadi lebay. Model kedua inilah yang sering muncul secaradominatn dalam pentas kehidupan manusia. Manusia dan masyarakat yang menjalani cinta lebay, oleh Yanny Mokorowu digambarkan sebagai komunitas tembok, yakni gaya hidup penuh kecurigaan dan kecemasan. Melalui buu ini Yanny memandu kita untuk menjelajah belanatara tembok menjadi komunitas tanpa tembok. Pemikiran Kierkegaard, filsuf asal Denmark yang dijuluki bapak eksistensialisme menjadi pijakan Yanny untuk menghidangkan bagi kita revolusi cinta: dari cinta yang preferensial kepada cinta yang tak bersyarat. Melalui buku ini, Penulis membawa kita menjelajah dunia filsafat untuk melakukan refleksi dan reintrospeksi diri.
- Pdt. Dr. Eben Nuban Timo , Dosen Dogmatikapada Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya WAcana.
No other version available