Buku ini berisi kisah Drupadi, seorang pendamping istimewa yang sabar namun tegas membagi kasihnya kepada kelima suaminya, Pandawa. Pendamping istimewa yang sungguh menjadi sakti atau sumber kekuatan bagi Pandawa dalam kegembiraan dan kemalangan. Kisah ini dinukil dari kisah klasik Mahabarata dan ditulis kembali oleh penulis wanita yang secara khusus mendalami karya sastra Jawa klasik. Buku ini…
Buku ini berisi kisah tiga langkah yang didasarkan pada peristiwa Sang Hyang Wisnu menjelma sebagai manusia kerdil yang dikenal dengan sebutan Wamana Awatara yang mampu menjelajahi tri buana hanya dalam tiga langkah. Kemudian makna yang triwikrama yang berarti tiga langkah itu berubah bentuk menjadi sangat besar dan menyeramkan karena marah. Dalam kisah Ismaya Triwikrama Semar dan Ismaya beruba…
Buku ini terdiri dari 4 jilid dan memuat puisi Indonesia modern dari tahun 1920-an hingga tahun 1980-an. Dalam jilid 2 ini dimuat puisi para penyair kelahiran 1929-1941, mulai dari Toto Sudarto Bachtiar sampai Yunus Mukri Adi. Para pencita, pengamat, dan peneliti sastra Indonesia-khususnya puisi-pastilah amat membutuhkan buku ini.
Buku ini menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai cara menikmati puisi, menangkap makna yang tersirat di dalamnya dan akhirnya memahami sebuah puisi. Di dalam buku ini ada puisi Amir Hamzah hingga puisi Dorothea Rosa Herliany. Rima, irama, tema, tipografi, dan versifikasi merupakan unsur-unsur pembangun sebuah puisi.
Buku ini adalah kumpulan puisi 6 penyair. Tema-tema yang dibawa adalah kemanusiaan, tradisi, adat, keluarga, dan cinta.
Buku ini menjadi semacam biografi tubuh yang dimulai dari ulat, kepompong, kupu-kupu, anak, hingga rahib dan jejak. Deretan sajak itu tampak seperti sebuah metamorfosis tubuh. Penyair mencoba memendam Bali, mencangkul masa lalu, membenturkan tradisi, meringkus pengalaman hidup, dan dengan tanpa sungkan menggasak tubuhnya sendiri dalam sebuah ars poetica.
Buku ini terdiri dari catatan dari buku harian di Leiden, Paris, dan Leeuwarden. Bagian kedua adalah sajak-sajak lain yang tidak ditulisnya sebagai buku catatan harian yang bertema kematian dan kehidupan serta budaya dan perantauan.
KATA-KATA MUTIARA Kahlil Gibran bukan saja bening, dan menyentuh kepekaan hati dan ahlak insan, tetapi juga tajam menyayat dan mebedah borok lahiriah.
PASIR DAN BUIH menampilkan renungan Kahlil Gibran secara puitis tentang cinta, kasih sayang, keikhlasan, kedermawaan, dan keluhuran budi