Cerita ini dimulai dari sekelompok petualang yang mendirikan sebuah desa di tengah hutan di Amerika Selatan. Peristiwa ini menandai awal dari sebuah dunia, sebuah keluarga besar dan seabad kejadian-kejadian luar biasa. Keluar dari novel ini seperti bangun dari mimpi dengan pikiran puncak saat Garcia Marquez naik ke atas panggung bersama Gunter Grass, peraih nobel sastra 1999 dan Vladimir Nabako…
Buku ini berisi 15 cerpen yang ditulis tahun 1990-1999. Tema umum yang disajikan dalam kumpulan ini adalah sejarah politik dan perang mulai dari zaman pendudukan Jepang hingga zaman Orde Baru.
Buku ini berisi humor segar bagi pelajar, mahasiswa, eksekutif, pilitisi, dan masyarakat pada umumnya.
Selain humor-nya yang segar, buku ini juga menawarkan berbagai ilustrasi gambar yang menggelitik dan menggugah kesadaran.
Buku ini berisi banyak humor ringan yang akan membawamu pingkal tawa ringan maupun berat. Buku ini menarik karena hadir di tengah suasana orde baru yang mengangkat wibawa dan kagarangan militer sebagai suatu momok bagi warga negara.
Buku ini berisi esei-esei romo Mangunwijaya mengenai budaya, sains, teknologi, ideologi, dan politik Indonesia.
Buku ini berisi surat-surat Soedhatmoko kepada Jendral Soeharto. Sebagaiseorang cendikiawan nasionalis dengan kepiawaiannya menghadirkan Indonesia yang sadar akan format bantuan ekonomi terbaik dengan memahami perkembangan ekonomi, politik, dan sosial.
Buku ini berisi kumpulan esai yang menjadi kegelisahan romo YB. Mangunwijaya.
Buku ini berisi kumpulan cerpen yang banyak mengangkat masalah perempuan. Kumpulan cerpen yang banyak bicara tentang perempuan ini pernah dipublikasikan dan mendapat sambutan yang cukup luas. Karena itu sang penulis bermaksud menyajikannya dalam wujud yang lebih menarik untuk memenuhi tuntutan khalayak. Ditambah dengan beberapa karya terbarunya, buku ini menunjukkan betapa ulungnya Sirikit Syah…
Kisah dalam buku ini disajikan dalam penggambaran kafe yang kuat. Obrolan dan pertemuan di sebuah kafe adalah kisah kehidupan yang mengalir begitu saja dan dibiarkan bertutur tentang pikiran dan perasaan mereka yang seringkali penuh humor. Ruang kafe telah berubah menjadi ruang privat dan manusia-manusia yang ingin menjadi anonim datang dengan kegetiran dan kelucuan hidup masing-masing.