Hubungan yang semakin memburuk dengan suaminya, di tambah penyakit fatal yang nyaris merenggut nyawanya, membuat Dini menjalani hari - harinya tanpa semangat. Detik demi detik dilaluinya bagaikan robot yang bergerak secara otomatis. Bahkan, ia mulai tidak peduli kepada Lintang dan Padang.rnrnSetitik harapan yang masih tersisa di hatinya hanyalah terwujudnya rencana - rencana yang telah disusun …
“Ah manusia! Selalu tergiur oleh ‘seandainya’. Seolah-olah dengan perkataan itu kita bisa membentuk dunia baru atau kehidupan lain yang sesuai dengan idaman masing-masing.” Demikian kata hati Muryati ketika menerima berita bahwa tawanan Pulau Buru akan dibebaskan. Berita ini dia terima dari Winar, sahabatnya. Muryati adalah seorang dari ribuan wanita yang tidak pernah tahu ke mana p…
Disusun Seperti adegan-adegan pertunjukkan wayang orang, buku ini menyuguhkan babak demi babak kehidupan empat tokohmya: Kedasih, Kintel, Sumirat, dan Wardoyo. Pemaparan dimulai ketika Republik Indonesia Serikat baru kembali menjadi negara kesatuan. Arus pendatang memasuki Semarang dari segala penjuru. Berasal dari empat desa, tokoh-tokoh kisah ini bertemu di kota. Pada siang hari mereka hidup …
Sebagai seorang sister yang pernah menjadi istri diplomat selama belasan tahun, sedikit banyak ia mengenal lika-liku dunia diplomatik dan keluarganya dengan baik. Seluk beluk kalangan diplomatik beserta keluarganya itulah yang diangkat dalam buku ini. Nh. Dini masih mengangkat tema-tema kemanusiaan seperti dalam keberagaman sifat sederhana ataupun keserakahan yang mendasari watak masing-masing.
Buku ini mengangkat orang-orang kecil dan konflik rumah tangga yang mengungkapkan kritik sosial. Nh. Dini merupakan satu fenomena tersendiri dalam kesusastraan Indonesia modern yang sulit dicari tandingannya. Sejak tahun 1956, karyanya mengalir terus hingga kini. Sepuluh cerpen terbarunya kini dikumpulkan dalam buku ini. Dalam kumpulan cerpen Monumen ini, dini berkisah mengenai berbagai hal ber…
Buku ini berisi karya klasik Nh. Dini karena buku ini merupakan buku Dini yang pertama dan sering dibicarakan pengamat dan peneliti sastra. Menurut Dini, cerpen merupakan bentuk yang praktis, kompak. Dalam ruangan yang terdiri dari beberapa halaman, pengarang harus melukiskan suasana, pikiran sekaligus mencekam perhatian pembaca.
Novel ini merupakan kumpulan cerita pendek yang terpilih di antara sekian banyak karangan penulis yang memperlihatkan cita-cita dan gagasannya yang unik, terkadang dipenuhi kejutan-semua bertolak dari kejiwaan wanita. Seperti ada karya-karya lain, Penulis memunculkan peristiwa dari tempat yang memungkinkan pembaca mempunyai ruang pandang yang luas, penuh aneka ragam kejadian yang penuh gerak da…
Novel ini melukiskan awal merekahnya bakat kepenulisan Nh. Dini yang menerima pengaruh seni dari lingkungan baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan kepekaan hati yang mampu meramu segala unsur seni dalam cerpennya, kakinya makin kuat menapak jalan yang hendak ditempuhnya sebagai penulis ketika tulisan-tulisannya diterima di majalah Kisaah asuhan HB Jassin. Dalam Novel ini juga dikisah…
Dini telah menggoyang-goyang perahu yang berlayar tenang, yang selama ini kita naiki. Ia telah mengajak kita untuk memahami, bahkan menghayati, hakikat keperempuanan yang dalam novel-novel kita sebelumnya banyak ditampilkan sebagai konsep. Dalam Pada Sebuah Kapal dan beberapa cerita pendeknya, Dini telah menciptakan perempuan yang sama sekali tidak mau menoleh ke belakang, tidak kembali diikat …
Setelah tunangannya (Saputro) tewas dalam kecelakaan pesawat terbang, akhirnya Sri menikah dengan Charles Vincent:pasangan ini kemudian bermukim di Kobe, Jepang. Meskipun sudah memperoleh seorang anak dari diplomat Perancis itu, Sri sesungguhnya tidak merasa bahagia.rnrnTidak dinyana, dalam perjalanan liburan dari Saigon menuju Merseille, Sri menemukan kembali kemesraan dan kelembutan yang tela…