Buku ini adalah gabungan dari sajak-sajak Chairil yang sebelumnya diterbitkan dalam buku Deru Campur Debu, Kerikil Tajam dan Yang terampas dan Yang Putus, Tiga Menguak Takdir, dan Chairil Anwar Pelopor Angkatan 1945. Selain itu ditambahkan pula surat-surat Chairil kepada H.B. Jassin yang menggambarkan keadaan jiwanya.
Buku ini berisi cerpen-cerpen parabel tentang ketidakbebasan, ketidakpastian, dan kebuasan, yang memberikan pengalaman alternatif. Dengan intensitas tinggi, buku ini merupakan perjalanan ke lankap interior ke dunia trauma dan khayal, mungkin juga hausinasi.
Buku ini berisi humor segar bagi pelajar, mahasiswa, eksekutif, pilitisi, dan masyarakat pada umumnya.
Selain humor-nya yang segar, buku ini juga menawarkan berbagai ilustrasi gambar yang menggelitik dan menggugah kesadaran.
Buku ini berisi banyak humor ringan yang akan membawamu pingkal tawa ringan maupun berat. Buku ini menarik karena hadir di tengah suasana orde baru yang mengangkat wibawa dan kagarangan militer sebagai suatu momok bagi warga negara.
Buku ini berisi surat-surat Soedhatmoko kepada Jendral Soeharto. Sebagaiseorang cendikiawan nasionalis dengan kepiawaiannya menghadirkan Indonesia yang sadar akan format bantuan ekonomi terbaik dengan memahami perkembangan ekonomi, politik, dan sosial.
Buku ini berisi kumpulan esai yang menjadi kegelisahan romo YB. Mangunwijaya.
Buku ini berisi kumpulan cerpen yang banyak mengangkat masalah perempuan. Kumpulan cerpen yang banyak bicara tentang perempuan ini pernah dipublikasikan dan mendapat sambutan yang cukup luas. Karena itu sang penulis bermaksud menyajikannya dalam wujud yang lebih menarik untuk memenuhi tuntutan khalayak. Ditambah dengan beberapa karya terbarunya, buku ini menunjukkan betapa ulungnya Sirikit Syah…
Kisah dalam buku ini disajikan dalam penggambaran kafe yang kuat. Obrolan dan pertemuan di sebuah kafe adalah kisah kehidupan yang mengalir begitu saja dan dibiarkan bertutur tentang pikiran dan perasaan mereka yang seringkali penuh humor. Ruang kafe telah berubah menjadi ruang privat dan manusia-manusia yang ingin menjadi anonim datang dengan kegetiran dan kelucuan hidup masing-masing.
Epos Ramayana adalah salah satu warisan budaya Indonesua yang diadaptasi dan ditulis ulang serta dimaknai kembali dari khazanah sstra klasik India. Epos yang sudah berabad-abad dikenal di Indonesia dalam bentuk kakawin, relief di Candi Prambanan, atau tari-tarian ini ditulis kembali oleh Nyoman S. Pendit yang juga menulis ulang Mahabharata.