Buku ini adalah seri II dari 2 seri buku berjudul si Bongkok Dari Notre-Dame. Ada tiga tokoh utama yang berperan dalam roman ini; Claude Frollo seorang pandri, juga seorang ahli kimia yang jatuh cinta dan tergila-gila pada seorang gadis gipsy, La esmeralda dan tentu saja tokoh Quasimodo pelayan patri Claude Frollo yang dikenal sebagai si bongkok penabuh genta Katedral Notre-Dame. Dalam akhir ki…
Buku ini ditulis oleh pengarang Prancis pada abad 19. Karya ini terbit tahun 1857 dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas. Baik dari segi isi maupun berikutnya, karya tersebut merupakan nafas baru dalam kahasanah kesusastraan Prancis. Analisisnya yang tajam, pemeriannya yang terperinci, penelanjangan moralnya yang terus terang, menyebabkan pembaca terpukau. Berbagai pendapat dan sorot…
Buku ini mengungkapkan gejolak jiwa seorang suami dan ayah yang sadar betapa kusut jalinan dendam dan nafsu dalam dirinya, namun akhirnya merasakan panggilan gaib Tuhan. Gaya memoar yang digunakan oleh Mauric secara sublim, membuat roman psikologis ini memperoleh pujian dari kalangan sastra dunia.
Moliere adalah nama pena. Nama aslinya Jean Baptiste Poquelin. Ia dilahirkan di Paris, 15 Januari 1622 sebagai anak seorang tukang yang merawat perabot istana Raja Louis XIII. Ia mendapat pendidikan perguruan tinggi Jesuit Clermont, paris, dan di situ mendapat teman-teman dari golongan elite, yang akan banyak membantunya di kemudian hari. Moliere Teater sebagai lapangan kerjanya, berkat pengaru…
Judul asli buku ini adalah Le cheval des tenebres.
Buku ini adalah hasil dari mata kuliah terjemahan Prancis-Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa tahun IV, seksi Prancis, Jurusan Sastra Roman, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia.
Kisah dalam buku ini dikumpulkan dari dongeng timur tradisional dan dikisahkan kembali dengan gaya bahasa sangat puitis, sarat mengandung perasaan dan emosi sangat intens. Kisah-kisah itu bercerita tentang hidup, cinta, gairah, seni, dan kematian, maka tidak terkait pada satu masa dan satu negeri saja, melainkan menyangkut manusia secara universal sepanjang masa.
Karya ini sudah merupakan suatau sukses sejak penerbitannya pada tahun 1867. Belakangan buku ini digubah oleh Zola sendiri untuk keperluan teater dan pernah dimainkan di seluruh dunia dalam berbagai versi.
Buku ini mengisahkan cinta murni dan tulus seorang pelacur yang meskipun mendapatkan kemewahan dari kaum pria bangsawan dan kaya-raya, namun selalu mendambakan cinta kekasihnya yang sejati.
Struktur kisah dalam buku ini amat sederhana sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti. Namun makan sesungguhnya yang terkandung dalam kedua hikayat itu berupa filsafat hidup, sindiran, kritik, bahkan serangan-serangan tajam yang dilontarkannya, tidak mudah ditangkap begitu saja, melainkan harus dicerna dengan penuh kearifan.