Berbekal dengan kesadaran historis yang amat kental, Romo Mangun mengajak teman-teman untuk menelusuri kembali dinamika sejarah bangsa untuk menemukan kristal-kristal pemikiran yang membentuk orientasi baru. Teman-teman akan mendapati ide-ide tajam, praktis, dan humanis untuk melakukan pembaharuan tuntas di segala bidang; pendidikan, sosial, politik, dan budaya.
Pemberdayaan kelompok-kelompok kecil adalah keprihatinan utama dalam buku ini. Kelompok kecil adalah komunitas basis, komunitas yang menjadi dasar untuk keseluruhan. Pancapramana adalah tolok ukur untuk menghidupkan komunitas basis Kristiani. Melalui buku ini teman-teman akan mengenal cikal-bakal Gereja Diaspora.
Buku ini berisi kumpulan esai mengenai pemikiran/tokoh, seni, ilmu, dan masyarakat/agama.
Buku ini berisi pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan Romo Mangun yang dikenal sebagai rohaniawan, budayawan, pekerja sosial, dan cendikiawan. Tulisan-tulisan ini direncakan untuk memperingati 40 tahun imamat Rm. Mangun pada tanggal 8 September 1999. Tetapi sebelum buku ini diterbitkan, Romo Mangun telah berpulang ke rumah Bapa. Dia telah setia pada Imamatnya yang menjadi sumber inspirasi bag…
Buku ini berisi kumpulan karya tulis Romo Mangun yang sungguh relevan untuk masa kini. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih manusiawi dan bermartabat. Topik-topik yang ditawarkan dalam buku ini sangat menarik, yakni mengenai karya-karya sosial gereja. Buku ini adalah salah satu buku yang wajib dibaca jika teman-teman ingin berkenalan dengan pribadi Romo Mangun.
Buku ini adalah satu dari 10 judul buku yang diterbitkan sebagai monumen 100 hari meninggalnya Romo Mangun. Buku yang merupakan revisi atas buku berjudul Putri Duyung yang Mendamba ini, pernah diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1987. Dalam buku ini dipaparkan tegangan antara iman dan sains. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami masalah manusia di jaman…
Seorang petani tua yang diduga mata-mata NICA ditangkap dan kemudian disiksa habis-habisan oleh tentara Republik pada tahun 1945-an. Tak ada yang membela. Semua yang melihatnya hanya terdiam, termasuk Y.B. Mangunwijaya yang saat itu menjadi Tentara Pelajar. Kisah pilu yang diikuti serentetan peristiwa dramatis lain semasa perang kemerdekaan menjadi katalis bagi perjalanan hidupnya. Mangunwijaya…
Buku ini mengajak teman-teman melalui esei dan cerpen yang sarat kritik dan sindiran tajam untuk merenungkan kembali pelajaran sejarang bangsa, merefleksikan apa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa kelabu 21 Mei 1998 dan mengambil hikmahnya untuk merancang arah reformasi dan transformasi bangsa menuju Indonesia serba baru.
Situasi kondisi umat Gereja dalam dunia serba terindustrialisasiglobal, kini dan esok, memerlukan sitem kegembalaan yang lain sama sekali dari yang sampai sekarang kita lakukan. Gereja bekerja dalam dua matra. Matra teritorial berunsurkan keuskupan, paroki, lingkungan dengan segala perangkatnya, dan matra fungsional beranggotakan umat yang serba terpencar dalam banyak fungsi dan tak terikat ole…