hujan turun sepanjang jalanrnhujan rinai waktu musim berdesik-desik pelanrnkembali bernama sunyirnkita pandang pohon-pohon di luar basah kembalirnrntak ada yang menolaknya. Kita pun mengerti, tiba-tibarnatas pesan yang rahasiarntatkala angin basah tak ada bermuat deburntatkala tak ada yang merasa diburu-bururnrnHujan Turun Sepanjang Jalanrn-Sapardi Djoko Damono
api adalah lambang kehidupanrnitu sebabnya ia tak bisa rnmenjadi fosilrnrnapi adalah lambang kehidupanrnitu sebabnya kita luluh lantakrndalam kobarannyarnrnAyat-ayat Api rnSApardi Djoko Damonorn
“Menghardik Gerimis” adalah kumpulan cerpen karya Sapardi Djoko Damono. Ada 38 cerita di dalamnya dengan tema yang beragam.rnrn“Menghardik Gerimis” yang dipilih sebagai judul buku ini merupakan cerita pembuka. Mengisahkan tentang seorang suami yang memiliki dendam kepada gerimis. Sementara istrinya yang sedang hamil justru berpikir sebaliknya.
Kumpulan sajak yang memuat dua belas sajak ini, berbeda dengan kumpulan sajak Sapardi Djoko Damono sebelumnya. Sajak-sajak dalam buku ini lebih panjang atau berfragmen bagai membaca sebuah cerita pendek yang disampaikan dengan bahasa puitis dan liris. Selain itu, sajak-sajak ini juga kental dengan perenungan mendalam sehingga tampak menonjol nilai-nilai filosofisnya. Kumpulan sajak ini dinyatak…
Pagi dikaruniai begitu banyak pintu dan kita rndisilakan masuk melewatinya kapan sajarnMalam diberkahi begitu banyak gaerbang dan kitarndigoda untuk membukanya dan keluar agar bisa ke sanarntidak diperlukan ketukanrntidak diperlukan kuncirnrnSungguh, tidak diperlukan selamat datang ataurnselamat tinggal.rnrnPintu,rnSaparadi Djoko Damono
Berkisah tentang tokoh soekram yang tiba-tiba loncat keluar dari cerita dan menggugat sang pengarang. Mengapa ia tak selesai ditulis. Mengapa ia tak bisa menentukan jalan ceritanya sendiri. Mengapa ia tak bisa menjadi pengarang. Mengapa kisah ceritanya disusun dengan rumit. rnAntara soekram dan ida, soekram dan rosa, soekram dan istrinya (tentu saja). Sejumlah pertanyaan itu membungkus ki…