"...Pengajaran harus bersitat kebangsaan .... Kalau pengajaran bagi anak-anak tidak berdasarkan kenasionalan, anak-anak tak mungkin mempunyai rasa cinta bangsa dan makin lama terpisah dari bangsanya, kemudian barangkali menjadi lawan kita .... Pengajaran Nasional itulah hak dan kewajiban kita ...". (Ki Hadjar Dewantara, 1928)
"Pendidikan nasional menurut paham Taman Siswa ialah pendidikan yang beralaskan garis-hidup dari bangsanya (cultureel - nationaal) dan ditujukan untuk keperluan peri-kehidupan (maatschappelijk) yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan segenap manusia di seluruh dunia". (Ki Hadjar Dewantara, 1930)