Buku ini berisi 3 butir utama yang menjadi pesan Romo Mangun kepada bangsa dan negara. Pesan pertama adalah tentang Landasan Pendidikan Dasar, kedua tentang Membangun bangsa yang tangguh, dan ketiga tentang sekitar reformasi undang-undang dasar 1945.
Seorang petani tua yang diduga mata-mata NICA ditangkap dan kemudian disiksa habis-habisan oleh tentara Republik pada tahun 1945-an. Tak ada yang membela. Semua yang melihatnya hanya terdiam, termasuk Y.B. Mangunwijaya yang saat itu menjadi Tentara Pelajar. Kisah pilu yang diikuti serentetan peristiwa dramatis lain semasa perang kemerdekaan menjadi katalis bagi perjalanan hidupnya. Mangunwijaya…
Buku ini berisi keberpihakan Romo Mangun terhadap rakyat kebanyakan dan khususnya yang miskin dan marjinal. Buku ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi Visi dan Paradigma baru Pendidikan, dan Menuju Indonesia Baru dan Masyarakat Madani. Buku ini direkomendasikan kepada teman-teman yang tertarik untuk mengkaji pemikiran-pemikiran yang tumbuh dan mekar pasca reformasi Indonesia 1998.
Buku ini mengajak teman-teman melalui esei dan cerpen yang sarat kritik dan sindiran tajam untuk merenungkan kembali pelajaran sejarang bangsa, merefleksikan apa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa kelabu 21 Mei 1998 dan mengambil hikmahnya untuk merancang arah reformasi dan transformasi bangsa menuju Indonesia serba baru.
Situasi kondisi umat Gereja dalam dunia serba terindustrialisasiglobal, kini dan esok, memerlukan sitem kegembalaan yang lain sama sekali dari yang sampai sekarang kita lakukan. Gereja bekerja dalam dua matra. Matra teritorial berunsurkan keuskupan, paroki, lingkungan dengan segala perangkatnya, dan matra fungsional beranggotakan umat yang serba terpencar dalam banyak fungsi dan tak terikat ole…
Buku Tumbal ini berisi 78 tulisan karya Y.B. Mangunwijaya. Kumpulan tulisan yang sarat dengan nuansa kemanusiaan ini kami beri judul Tumbal untuk mengingatkan kita kepada semangat penulisnya yang sangat kritis dalam menyoroti jatuhnya korban sebagai biaya atau tumbal pembangunan. Dalam kaitan ini posisi Romo Mangunwijaya adalah sebagai saksi sejarah dan sebagai pembela dari tumbal-tumbal itu. …
Berisi analisis terhadap upaya pemerintah orde baru beserta agen-agen kebudayaannya dalam memanfaatkan produk budaya untukmelegitimasi pembantaian 1965-1966.