Dalam kerangka pikir itulah, buku tipis ini diedarkan ke masyarakat bertepatan dengan HUIT XXV Kompas. Di tulis dan diangkat dari sebuah serasehan bertem Masa Depan Indonesia. Tujuan penulis dan penerbitan buku ini tercapai apabila dapat merangsang pemikiran-pemikiran lebih lanjut
Buku ini berisi laporan singkat sarasehan keterlibatan umat katolik dalam kehidupan sosial, peta persoalan kehidupan politik,dan sejumlah tanggapan. Melalui buku ini teman-teman dapat menemui sisi gereja katolik yang berjuang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan hak-hak politik di negara Indonesia.
Buku ini berisi komentar dan kenangan sahabat-sahabat Dokter Soelastomo, Persentuhan sang Dokter dengan 4 presiden RI, dan pemikiran-pemikiranny tentang kehidupan berbangsa. Beliau adalah ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) pada saat HMI mendapat gempuran dari PKI tahun 1960-an. Sikap politik dan pemikiran-pemikirannya menarik untuk ditelusur dan dipahami.
Seratus tahun Bung Karno bukan sekadar koinsidensi, tetapi tindakan yang sebaiknya kita tangkap dan kita tanggapi sebagai momentum yang bertanya diri, membangun kembali jati diri kebersamaan. Menyegarkan lagi pemikiran-pemikiran sang Founding Fathers, tentu saja dengan dicermati secara kritis disegarkan serta didialogkan dengan perkembangan zaman.
Tujuh tokoh dalam buku ini mengevaluasi masa pemerintahan Gus Dur dari berbagai segi sesuai inklinasi, perhatian dan keahlian mereka, meliputi bidang, politik, ekonomi, pertahanan-keamanan, hukum dan kelautan. Mungkinkah pemerintahan Gus Dur-Mega dapat menjadi tonggak masa depan Indonesia Baru yang terbuka yang menghargai harkat-martabat manusia, transparan, adil, dan sejahtera? Ketika KH. A…
Buku ini adalah buku kumpulan tulisan tentang pendidikan sains yang dipersembahkan oleh para pakar pendidikan pada ulang tahun ke-72 Pater J.I.G.M. Drost. SJ. Bagian pertama adalah pendidikan secara umum berisi ulasan tentang tiga kurikulum dan gagasan tentang SD bagi 20 juta anak dari keluarga kurang mampu. Bagian kedua adalah pendidikan sains/sains, dan bagian ketiga adalah matematika dan pen…
Buku ini berisi 23 tokoh nasional senior yang telah menjalani hidup di tiga zaman penjajahan dan era kemerdekaan. Melalui buku ini, teman-teman dapat belajar sejarah bangsa sekaligus menyelami kisah orang-orang yang terlibat dalam pergolakan. Simak kisah Daoed Joesoef yang membakar semangat nasionalisme lewat cerita masa kecilnya, saat Belanda menolak dirinya membeli buah apel di Restoran Te…
Perjalanan Harian Kompas yang terbit pertama tanggal 28 Juni 1965 oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama tak bisa lepas dari tiga titik balik yang menentukan. Pertama, keputusan Jakob Oetama siap memikul tanggung jawab menandatangani surat permintaan maaf, dini hari 5 februari 1978. Kedua, keputusan Jakob Oetama memilih profesi jurnalistik sebagai panggilan hidup. Ketiga, kepergian P.K. Oj…
Buku ini berisi hasil diskusi dan gagasan mengenai pendidikan. Buku ini menerangkan mengenai konsep, gagasan, dan masalah kurikulum nasional dan konsep, gagasan, serta cara mempraktekkan Alternatif Pendidikan di Indonesia
Pembacaan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945 bukan peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Peristiwa itu juga bukan terjadi sebagai hadiah dari Jepang. Proklamasi Kemerdekaan merupakan klimaks dari rangkaian perjuangan para tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bagiamana lika-liku perjalanan bangsa di sekitar peristiwa Proklamasi Kemerdekaan? Konflik dan intrik apa saja yang terjadi di …