Buku ini merenungkan arti penantian yang kerap kali disebut wasting time. Kecilnya buku ini menjadi mudah dibawa dan bahasanya yang sederhana membuat buku ini mudah dipahami.
Buku ini menawarkan 4 pokok permenungan yang antara lain adalah peristiwa kecelakaan, sepenuhnya tergantung, memandang jauh ke depan, dan tinggal di seberang. 4 pokok permenungan ini adalah pengalaman pribadi penulis dalam mencari makna kebebasan dalam hidupnya. Buku kecil yang sederhana dalam bahasanya ini mudah dibaca dan dipahami."
Dalam buku ini disajikan renungan untuk memahami dan menghayati Mazmur dan Kidung dalam kehidupan sehari-hari.
Buku ini berisi tiga bagian
Buku ini berisi 13 renungan mengenai hidup; hambatan dan peluang untuk bertumbuh dalam iman menjadi pribadi yang dewasa. Melalui renungan-renungan tersebut teman-teman dapat berkaca dalam melihat relasi teman-teman dengan Tuhan. Buku ini dapat menjadi bahan renungan pribadi maupun kelompok.
Buku ini mengungkapkan pengalaman dan refleksi atas keadaan sedih, takut, pedih, kecewa, marah dan lain-lain yang bergejolak saat ditinggalkan orang yang sangat dicintai.
Buku ini berisi renungan akan persahabatan yang dialami penulis dan refleksinya yang mendalam mengenai persahabatan itu. Melalui buku ini teman-teman dapat belajar cara menjadi orang yang dikasihi dan hidup sebagai orang yang dikasihi. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi foto yang menarik.
Buku ini menyajikan penjelasan mengenai liturgi mulai pembukaan, litrugi sabda, liturgi ekaristi,sampai dengan perutusan. Dengan membaca buku ini, teman-teman akan lebih memahami dan mengerti perayaan ekaristi kudus.
Semua orang mendambakan tata kehidupan bersama yang semakin bersaudara dan adil. Namun, persoalanya adalah bagaimana dambaan itu bisa diwujudkan? Melalui buku ini, Henri J.M. Nouwen dan Jean Vanier mencoba menunjukkan bagaimana dambaan itu diwujudkan, meskipun masih dalam lingkungan atau komunitas yang terbatas.rnNouwen menunjukkan bagaimana komunitas religius memahami dan menghayati maknanya, …
Buku ini berisi ajaran dan semangat orang Katolik Indonesia dalam memaknai hidupnya di negara Indonesia. Di dalamnya ada asas-asas perjuangan melawan korupsi, penegakan HAM, perjuangan menghadapi konsumerisme dan globalisasi kemiskinan, memelihara keutuhan ciptaan, industri kreatif, dan ditutup dengan sebuah penegasan akan cara bertindak orang Katolik atau The Catholic Way.