Buku ini memuat kisah berlatarkan Minangkabau yang berjalan dalam aturan adat serta agama yang ketat. Aturan demikian berlaku bagi siapa saja, terlebih-lebih bagi kaum wanitanya. Karena itu segala tingkah laku haruslah seimbang dulu sebelum dikerjakan, apakah kiranya akan melanggar adat serta agama. Sebab sekali melanggar, hukumannya berat.rn
Hatinya sekarang sedang kusut masai. Pikirannya sedang berperang hebat, bertempur menghadapi segala rintangfan yang akan menghalangi tumbuhnya cinta. Tidak sedikit waktu yang dilaluinya dengan bermenung karena pikiran yang berkabut dan menyesakkan dada. Sampai hati betul dia menyiksa seperti ini. Tak iba dia, ranting tempatku bergantung telah dipatahkannya. Mis, katakan padanya! sudilah menyela…