Kardinal Julius Darmaatmadja SJ itu seperti burung merpati. Saat muda dan segar ia keluar dari "sarang"nya, terbang berkeliling ke mana Roh mengarahkannya. Mencari makna hidup. Memberi makna atas hidup. Ketika senja tiba, ia kembali ke "sarang"nya untuk beristirahat. Bukan untuk diam. Namun untuk merefleksikan semua yang telah dilalui sepanjang perjalanannya. Dari Girisonta dan kembali ke Giriā¦