Dalam suatu sistem, di mana kaum bersenjata ikut menentukan keputusan, haluan dan tatanegara tidak mungkin demokratis. Bila tidak berhati-hati bahkan dapat menjurus ke semacam banditisme kenegaraan, seperti Jerman Nazi dan Jepang dalam zaman perang dunia II; atau yang terjadi dalam negara-negara militeristis, tidak terkecuali Indonesia...
Rumah Bambu adalah kumpulan cerpen Romo Mangun yang pertama dan terakhir. Sebagian besar cerpen-cerpen ini ditemukan di rumah penulis, di Kuwera, Yogyakarta dalam keadaan penuh koreksi dan sulit dibaca. Dari duapuluh cerpen yang ada dalam buku ini, hanya tiga yang pernah dipublikasikan. Hampir semua tema cerita buku ini adalah peristiwa-peristiwa sederhana, sepele, dan mungkin remeh. Buku ini m…
Bagian kedua dari trilogi Roro Mendut-Genduk Duku-Lusi Lindri. Buku ini menceritakan kisah pembantu terdekat Roro Mendut, Genduk Duku, dan pencariannya akan cinta, kehidupan, dan perjalanan di Jawa abad ke-17. Gadis Duku adalah sahabat kecil rara mendut setelah yang terakhir ini gugur melawan keris Tumenggung Wiraguna. Novel ini mengungkap suasana tahun-tahun akhir masa pemerintahan Sultan Agun…
Semakin manusia berilmu tahu banyak dan mendalam tentang semesta raya dan semesta mini, tentang diri-sendiri juga lewat pengamatan eksatanya dan logikanya yang merupakan anugerah Allah yang luar biasa kemampuannya, maka semakin takjublah dia dalam pengakuan dirinya sebagai makhluk yang semakin merasa kecil dan tidak tahu banyak. Manusia yang berilmu luas dan mendalam semakin rendah hati dan …
Buku ini adalah buku kumpulan tulisan tentang pendidikan sains yang dipersembahkan oleh para pakar pendidikan pada ulang tahun ke-72 Pater J.I.G.M. Drost. SJ. Bagian pertama adalah pendidikan secara umum berisi ulasan tentang tiga kurikulum dan gagasan tentang SD bagi 20 juta anak dari keluarga kurang mampu. Bagian kedua adalah pendidikan sains/sains, dan bagian ketiga adalah matematika dan pen…
Buku ini berisi tulisan-tulisan Romo Mangunwijaya dalam mengawal berjalannya proses demokrasi di Indonesia. Melalui tulisan-tulisannya kita dapat memetik buah-buah pemikirannya mengenai politik dan keadilan sosial di Indonesia. Buku dapat menjadi referensi yang bagus bagi teman-teman yang belajar di kelas Sosial dan berminat di bidang politik Indonesia teristimewa pada era orde baru dan reformasi.
Buku ini berisi keberpihakan Romo Mangun terhadap rakyat kebanyakan dan khususnya yang miskin dan marjinal. Buku ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi Visi dan Paradigma baru Pendidikan, dan Menuju Indonesia Baru dan Masyarakat Madani. Buku ini direkomendasikan kepada teman-teman yang tertarik untuk mengkaji pemikiran-pemikiran yang tumbuh dan mekar pasca reformasi Indonesia 1998.
Buku ini berisi Romo mangun merefleksikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia seperti duduk, bernyanyi, berdiri, berjalan,mandi, berpakaian dan lain-laian. Hal-hal tersebut adalah hal-hal lumrah yang dilakukan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Buku ini perlu bagi mereka yang tenggelam dalam keseharian yang sering terasa hampa tanpa makna maupun bagi calon rohaniawan dan biarawan yang…
Berbekal dengan kesadaran historis yang amat kental, Romo Mangun mengajak teman-teman untuk menelusuri kembali dinamika sejarah bangsa untuk menemukan kristal-kristal pemikiran yang membentuk orientasi baru. Teman-teman akan mendapati ide-ide tajam, praktis, dan humanis untuk melakukan pembaharuan tuntas di segala bidang; pendidikan, sosial, politik, dan budaya.
Pemberdayaan kelompok-kelompok kecil adalah keprihatinan utama dalam buku ini. Kelompok kecil adalah komunitas basis, komunitas yang menjadi dasar untuk keseluruhan. Pancapramana adalah tolok ukur untuk menghidupkan komunitas basis Kristiani. Melalui buku ini teman-teman akan mengenal cikal-bakal Gereja Diaspora.