Buku ini berisi Romo mangun merefleksikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia seperti duduk, bernyanyi, berdiri, berjalan,mandi, berpakaian dan lain-laian. Hal-hal tersebut adalah hal-hal lumrah yang dilakukan manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Buku ini perlu bagi mereka yang tenggelam dalam keseharian yang sering terasa hampa tanpa makna maupun bagi calon rohaniawan dan biarawan yang…
Semakin manusia berilmu tahu banyak dan mendalam tentang semesta raya dan semesta mini, tentang diri-sendiri juga lewat pengamatan eksatanya dan logikanya yang merupakan anugerah Allah yang luar biasa kemampuannya, maka semakin takjublah dia dalam pengakuan dirinya sebagai makhluk yang semakin merasa kecil dan tidak tahu banyak. Manusia yang berilmu luas dan mendalam semakin rendah hati dan …
Berbekal dengan kesadaran historis yang amat kental, Romo Mangun mengajak teman-teman untuk menelusuri kembali dinamika sejarah bangsa untuk menemukan kristal-kristal pemikiran yang membentuk orientasi baru. Teman-teman akan mendapati ide-ide tajam, praktis, dan humanis untuk melakukan pembaharuan tuntas di segala bidang; pendidikan, sosial, politik, dan budaya.
Pemberdayaan kelompok-kelompok kecil adalah keprihatinan utama dalam buku ini. Kelompok kecil adalah komunitas basis, komunitas yang menjadi dasar untuk keseluruhan. Pancapramana adalah tolok ukur untuk menghidupkan komunitas basis Kristiani. Melalui buku ini teman-teman akan mengenal cikal-bakal Gereja Diaspora.
Buku ini berisi kumpulan karya tulis Romo Mangun yang sungguh relevan untuk masa kini. Buku ini mengajak pembaca untuk lebih manusiawi dan bermartabat. Topik-topik yang ditawarkan dalam buku ini sangat menarik, yakni mengenai karya-karya sosial gereja. Buku ini adalah salah satu buku yang wajib dibaca jika teman-teman ingin berkenalan dengan pribadi Romo Mangun.
Buku ini adalah satu dari 10 judul buku yang diterbitkan sebagai monumen 100 hari meninggalnya Romo Mangun. Buku yang merupakan revisi atas buku berjudul Putri Duyung yang Mendamba ini, pernah diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1987. Dalam buku ini dipaparkan tegangan antara iman dan sains. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami masalah manusia di jaman…
Buku ini berisi keberpihakan Romo Mangun terhadap rakyat kebanyakan dan khususnya yang miskin dan marjinal. Buku ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama berisi Visi dan Paradigma baru Pendidikan, dan Menuju Indonesia Baru dan Masyarakat Madani. Buku ini direkomendasikan kepada teman-teman yang tertarik untuk mengkaji pemikiran-pemikiran yang tumbuh dan mekar pasca reformasi Indonesia 1998.
Buku ini mengajak teman-teman melalui esei dan cerpen yang sarat kritik dan sindiran tajam untuk merenungkan kembali pelajaran sejarang bangsa, merefleksikan apa yang terjadi sebelum dan sesudah peristiwa kelabu 21 Mei 1998 dan mengambil hikmahnya untuk merancang arah reformasi dan transformasi bangsa menuju Indonesia serba baru.
Situasi kondisi umat Gereja dalam dunia serba terindustrialisasiglobal, kini dan esok, memerlukan sitem kegembalaan yang lain sama sekali dari yang sampai sekarang kita lakukan. Gereja bekerja dalam dua matra. Matra teritorial berunsurkan keuskupan, paroki, lingkungan dengan segala perangkatnya, dan matra fungsional beranggotakan umat yang serba terpencar dalam banyak fungsi dan tak terikat ole…
Kumpulan esei Y.B. Mangunwijaya yang pernah dimuat di berbagai media massa dalam kurun waktu 1972-1987 ini, dan telah diseleksi dengan tema dasar Res Publica dan Nasion Indonesia tercinta, ditujukan terutama untuk generasi muda, selaku simpati dan ekspresi kepercayaan serta harapan kepada mereka. Juga sebagai salam perjuangan kepada rekan-rekan kaum tiga zaman, demi realisasi cita-cita murni pa…