Pengebirian terhadap pers bukanlah dongengan. Kalau pers tak efektif lagi, lantas mau apa? Hal itu membuat saya berpikir naif ya, sebaiknya tugas pers diambil alih oleh sastra......" kata Abrar Yusra, pengarang novel ini. Lalu, setelah melakukan observasi yang cukup mendalam ketika ia bekerja sebagai redaktur pelaksana di satu surat kabar di Padang, lahirlah kisah tentang kehidupan seorang wani…
AA Navis adalah satu diantara sedikit sastrawan Indonesia yang memiliki energi luar biasa dalam berkarya. Ia menulis Semua genre karya sastra; mulai dari puisi, cerpen, novel, drama, dan esai (ataukah kritik?) sastra. Dalam banyak karyanya, pengarang yang memilih tempat tinggal di tempat kelahirannya hingga wafat di tanah Minang ini selalu mengumandangkan suara manusia dengan segala bentuknya. …
Novel ini menggambarkan pola pikir bangsa ini: mulai dari tingkat paling bawah hingga birokrasi di tingkat paling atas. Sebuah alam pikir irasional, sesuatu yang khas sekaligus menjadi persoalan besar bangsa yang bernama Indonesia. Nama Kuntowijoyo, penulis novel ini, pastilah bukan nama asing dalam dunia sastra Indonesia. Namun, novel Wasripin dan Sutinah ini agak berbeda dibandingkan karya…
Novel ini semula terbit secara bersambung di Harian Kompas mulai edisi 1 Mei 2000 hingga 8 Juli 2000, berjudul Mantra Pejinak Ular. Guna memenuhi permintaan sejumlah pembaca, juga untuk memperkaya khasanah bacaan buku sastra, dengan berbagai pertimbangan akhirnya Penerbit Kompas memutuskan menerbitkannya dalam bentuk buku. Lewat pertumbuhan karakter tokoh Abu Kasan Sapari, pengarang mengeksp…