Buku ini berisi 14 cerita pendek yang mengeksplorasi batu sebagai objek dan subjek sehingga berbagai kemungkinan dapat dimunculkan. Membaca buku kumpulan cerpen ini akan membawa pembaca merantau ke dalam diri manusia sekaligus berusaha keras mengenalinya sebagai suatu upaya memuliakan manusia.
Taufik berpandangan bahwa Riau (baca Melayu) tengah mengalami amnesia sejarah, lupa akan sejarahnya. Namun, dari sudut pandang lain, bagi TAufik sejarah bukanlah sekadar sejarah, tetapi memiliki filosofi tertentu. Dan, dalam berkarya, ia telah berusaha melayani tantangan realitas dengan menunjuk fakta sejarah tertentu dalam menjelaskan bagaimana bahasa hadir sebagai sebuah konstruksi sosial. …