Memang dewasa itu ia sudah diperkuda-kuda hawa nafsunya. Ia tidak memilih bulu lagi, tidak memandang daun atau dahan yang akan diseludukinya. Baik daun itu gatal bermiang, baik pun pedih menggigit kulit, ia tak peduli. Kalau si nafsu menyuruh petik dan panjat, mesti dipetiknya dan dipanjatnya buah pohon gatal itu!” NUR ST. ISKANDAR adalah sastrawan angkatan Balai Pustaka yang paling produktif…