"Hardiman, penafsir Habermas dan Heidegger yang terkemuka di Indonesia kini , menunjukkkan bagaimana rasionalitas berinteraksi dengan "sentimentalitas" dalam demokrasi. Ia sendiri melanjutkan keyakinannya kepada hubungan demokrasi dan nalar, tetapi pandangannya arif. Matang dalam dunia filsafat memang membuat orang seperti penulis Demokrasi dan Sentimentalitas mengakui: sikap yang terbaik bermu…
Masalah yang paling memprihatinkan di dalam negara-negara yang sedang membangun adalah masalah ketidakadilan sosial. Buku Iman dan Keadilan ini mempeilihatkan bagaimana sikap Gereja dalarn ajaran-ajaran sosialnya dalam menanggapi masalah yang tidak mudah itu dan bagaimana mewujudkan iman dalam praksis sosial yang adil. Secara tajam dan mendalam, setelah menegaskan prinsip-prinsip penafsiran aja…
Buku yang akan Anda baca ini, Filsafat Modern - Dari Machiavelli sampai Nietzsche Sebuah Pengantar dengan Teks dan Gambar, lahir dari materi kuliah yang saya berikan mulai tahun 1992 sampai tahun 1994, dan dilanjutkan lagi tahun 2001 sampai sekarang di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Dengan meningkatnya minat terhadap filsafat Barat dan diwajibkannya matakuliah filsafat, seperti fi…
Buku ini membahas sebuah persoalan yang sangat manusiawi, yaitu memahami. Memahami berbeda dari mengetahui. seorang yang baru sampai mengetahui belum sampai memahami. Filsafat menyelami masalah ini dalam apa yang disebut HERMENEUTIK.
Dalam buku ini penulis menghantar pembaca pemula akan tawaran-tawaran yang diajukan Heidegger dalam bukunya sein und zeit (ada dan waktu, 1927) sebagai jalan untuk kembali pada jati diri. Ditulis dengan ringkas dan jernih, buku ini bukan hanya memudahkan anda berkenalan dengan pemikiran Heidegger, filsuf besar abad ke-20, tetapi juga membantu memaknai hidup sehari-hari yakni suatu peta perjalan…
Penulis berpendirian bahwa skandal-skandal demokrasi kita tidak dapat diatasi dengan menghentikan demokratisasi, melainkan dengan memperdalamnya dengan demokrasi deliberatif untuk menghasilkan hukum-hukum legitim yang memperluas kesetaraan dan akhirnya juga dapat membatasi pertumbuhan oligarki.
Buku ini mendiskusikan hal-hal negatif dalam kehidupan bersama yang hancur secara sosial-politis berarti runtuhnya solidaritas, pengejaran oposisi dan minoritas, merebaknya kekerasan massa, terror, telantarnya rakyat dan luka-luka yang tetap basah tak tersembuhkan karena tidak pernah sungguh-sungguh didamaikan dengan kata maaf. Buku ini menarik karena ditulis dalam pendekatan deskriptif daripa…