Buku ini mengulas agama sebagai sistem kebudayaan. Agama dianggap bukan sebagai cara memecahkan penderitaan, tetapi sebagai cara mampu untuk menderita. Di dalam buku ini dibahas mengenai simbol-simbol dalam agama, ritus sakral, wayang kulit di jawa, dan kasus pemakaman di Jawa untuk menunjukkan bahwa agama rapuh berhadapan dengan konteks sosial yang berubah.
Dalam kelima esai buku ini, Geertz membahas fenomena politik bukan sekedar sebagai praksis untuk merebut atau menghindari kekuasaan, melainkan juga sebagai symbol-simbol kebudayaan. Ideology adalah symbol-simbol bermakna yang dipercaya oleh publik, sehingga merupakan sistem kebudayaan. Karenanya symbol-simbol yang cocok dimanfaatkan untuk konsep-konsep ideologis, yang menyokong sebuah tatanan p…