Buku ini berisi kumpulan cerpen dari 4 negara yakni Suria, Irak, Libanon, dan Palestina yang diterjemahkan oleh Ali Audah antara lain berjudul Sungai Berkuasa, Saat-Saat Kekacauan, Kawanku Abdu Ali, Taruhan, Jeritan Prajurit, Menuju Garis Depan, Hilangnya Musim Semi, Perburuan, Nasihan Cuma-Cuma, Warisan, dan Lereng Bukit.
Novel ini berusaha menyingkirkan berbagai takhyul dan menyemarakkan kembali keagungan kebudayaan Islam serta menyebarkan pengertian demokrasi. Yang menarik adalah bahwa sang penulis menyelesaikan buku ini tanpa mata karena ia telah buta sejak berumur 3 tahun.
Buku ini berisi salah satu karya sastra Arab modern yang terjemahannya dianjurkan oleh Unesco. Judul asli buku ini adalah Qindil Ummi-Hasyim terbit tahun 1944. Dalam buku roman pendek ini dikisahkan seorang dokter mata muda yang berpendidikan Barat kembali ke negerinya. Ia ingin merobohkan alam pikiran dan kebiasaan masyarakatnya yang masih teguh memegang kepercayaan tradisionil dan agamanya. M…