Puisi di buku ini antara lain berjudul Doa Pagi, Rindu, Sajak Melati, Beri Aku, Jendela di Seberang Jalan, Sajak Pergulatan kita, Syair di Atas kapal, Angsa putihku, Sajak doa, Sepi, Jam dinding, Rinduku, episode, Dosa, Hidup, Anu, Yogyakarta, Ingin sekali aku, Cemara Meluruhkan sepimu, Duh Gusti, Aku, Kepada gadis anu, Ramadhan, Sore ini langit tidak biru, damai dan sederetan puisi lainnya yan…
Buku ini berisi puisi-puisi Goenawan Mohamad yang inginnya ia sambung-sambungkan dengan konsep Stimmung yang digagas oleh Nietzsche yakni suasana afektif nada-nada yang ada dalam seseorang ketika puisi diciptakan dan yang bila berhasil dihidupkan kembali dalam suatu sajak atau prosa akan membangun suatu kualitas estetika yang menyentuh. Suasana afektif yang bukan kata tetapi musik di belakang k…
Buku ini menyudutkan nilai-nilai yang tumbuh dari nurani. Maksudnya membangkitkan paradoks-paradoks melalui pembelahan jiwa manusia sehingga gugatan demi gugatan atas kedzaliman sampailah pada puncak mengerikan, bahkan, sederet sajak dengan estetikanya pun harus dihadapkan pada ketakberdayaannya.
Buku kumpulan sajak ini mengungkapkan konflik batin seorang Muslim sebagai manusia biasa bukan tokoh di mimbar. Tentu saja mengangkat tema keagamaan; keresahan manusia yang tak habis-habisnya mempertanyakan dan mencoba menegaskan kedudukan dan perannya di dunia dalam kaitannya dengan kapastian kuasa Tuhan yang tidak perlu dipertanyakan dan ditegas-tegaskan lagi.
Bagian pertama buku ini berisi 14 penyair Indonesia dan penyairnya yang ditampilkan dalam bahasa Indonesia maupun dalam terjemahan bahasa Belandanya. Bagian kedua buku ini berisi puisi-puisi dari 5 penyair belanda yang ditampilkan dalam bahasa Belanda dan terjemahan bahasa Indonesianya.
Buku ini berisi puisi-puisi jawa atau disebut juga geguritan. Bagi teman-teman yang ingin nge-rap jawa, buku ini dapat menjadi referensi bahan rap yang bagus karena tidak hanya asik secara aliterasi dan tata bunyinya tetapi juga mengajarkan budi pekerti dan keutamaan-keutamaan yang biasa disebut Njawani. Piye dhab? gek disilih tur diwaos wae buku ini. Mung siji-sijine je."
Buku ini adalah buku harian yang ditulis kembali dalam bentuk cerita pendek dan dilengkapi dengan ilustrai gambar yang menarik. Bahasanya yang puitis membuat buku ini menjadi semakin menarik sebagai sebuah karya sastra eksperimen.
Buku ini berisi puisi sebagai hasil proses perenungan yang dilakukan berulang-ulang. Proses transformasi fenomena atau kenyataan yang menjadi inspirasi puisi-puisinya.Rima dibentuk untuk melanjutkan tradisi pantun bagai sebuah nyanyian.
Buku ini berisi 75 syair Omar Khayyam yang terkenal dengan nama Rubaiyat. 75 puisi empat baris tersebut dilengkapi dengan tafsir yang akan memperkaya perenungan dan wawasan teman-teman tentang makna kebijaksanaan hidup.
Buku ini merupakan usaha menangkap sabda Allah yang menggema dalam peristiwa-peristiwa selama pendidikan dan pembentukan diri ke arah Imamat (1977-1988). Pengalaman dalam pergulatan menanggapi panggilan hidup itulah yang terungkapkan dalam puisi-puisi dalam buku ini.